Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

MENGHASILKAN VCO LEBIH BANYAK DENGAN GETAH PEPAYA

Artikel ini membahas tentang alternatif pembuatan VCO dengan menggunakan enzim papain dari pepaya untuk menghasilkan kuantitas VCO yang lebih banyak

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas seperti aroma kelapa. VCO diketahui memiliki banyak bioaktivitas yang bermanfaat karena kandungan senyawa bioaktifnya seperti asam lemak junuh rantai sedang (Medium Chains Saturated Fatty Acid) yang dapat membantu pengidap Diabetes Melitus dan kolesterol tinggi, serta mengandung vitamin E dan senyawa fenolik yang sangat berpotensi sebagai antiksidan, antijamu, maupun antibakteri (Enig, 1996 ; Darmoyuono, 2006).

Produksi VCO secara enzimatis

Sumber gambar : Pinterest

Baca juga : VCO AMAN BAGI PENGIDAP DIABETES MELITUS (DM)?

Dari sekian banyak manfaatnya, VCO memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, pada proses pembuatannya, VCO mengahasilkan kuantitas yang lebih sedikit karena VCO merupakan hasil ekstraksi dari buah kelapa yang masih segar, tanpa melalui proses pemanasan dan tanpa penambahan bahan kimia apapun. Hal ini menjadikan VCO memiliki harga yang jauh lebih mahal.

Salah satu metode pembuatan VCO yang dapat meningkatkan kuantitas VCO yaitu secara enzimatis menggunakan getah pepaya. Getah pepaya sering kali dianggap tidak berguna dan tidak dimanfaatkan sehingga sering dibuang dan diabaikan. Dibalik semua itu, getah papaya memiliki banyak senyawa yang memiliki bioaktivitas yang bermanfaat dalam berbagai bidang. Getah pepaya mengandung lebih dari 50 jenis asam amino yang banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan mengandung enzim protease berupa papain yang lumrah digunakan sebagai pengempuk daging (Winarno, 1997).

Virgin Coconut Oil diekstraksi dari santan kelapa dimana santan kelapa ini merupakan emulsi dari air dan minyak oleh protein, sehingga untuk menghasilkan VCO, emulsi santan tersebut harus dipecah dengan tanpa pemanasan maupun penambahan bahan kimia lainnya. Papain dari getah papaya dapat digunakan dalam memecah emulsi santan tersebut karena papain merupakan enzim proteolitik yang dapat menghidrolisis atau merusak ikatan protein sehingga emulsi santan menjadi tidak tabil dan VCO dapat dipisahkan (Subawa, 2020).

Isolasi papain dari getah papaya dimulai dari pengambilan getah pepaya. Getah pepaya disadap dari buah pepaya yang masih muda dengan cara menoreh permukaan buah pepaya kemudian getah pepaya yang keluar ditampung. Pengambilan getah pepaya ini dilakukan pada pagi hari sebelum terkena sinar matahari untuk menghindari kerusakan papain akibat dari sinar UV matahari. Getah pepaya yang didapatt kemudian dicampur dengan air garam (NaCl 10%) untuk memisahkan pengotornnya. Campuran disaring dan residunya kemudian dikeringkan pada suhu 55oC untuk menghidari kerusakan struktur papain. Papain kering ini biasanya berwarna putih kekuningan yang memiliki aroma khas buah pepaya dan disebut sebagai papain kasar (Silaban, et al., 2014).

Baca juga : Kenali VCO Lebih Dalam

Sumber gambar : koleksi pribadi

Pada pembuatan VCO, santan kelapa terlebih dahulu didamkan sampai terpisah antara krim dan airnya. Sebanyak ±1 L krim santan diambil kemudian ditambahkan sebanyak ±1 gram papain kasar lalu diaduk sampai homogen. Krim santan kemudian didamkan selama 24 jam sampai terpisah antara air pada lapisan bawah, blondo pada lapisan atas, dan lapisan minyak pada bagian tengah yang merupan VCO (Subawa, 2020). VCO kemudian diambil dan dipisahkan dengan cara disaring agar terpisah dari pengotornya.

VCO secara enzimatis ini biasanya jernih tidak berwarna, memiliki aroma kelapa yang sangat kuat. Penggunaan enzim ini tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kualitas VCO yang dihasilkan karena fungsinya yang hanya membantu memecah ikatan protein pada emulsi santan sehingga kualitas VCO tetap terjaga. Selain itu residu dari papain ini cenderung terlarut ke fase air sehingga terpisah dari VCO yang dihasilkan (Subawa, 2020). 

 

Pustaka :

Pustaka :

Darmoyuono, W. 2006. Virgin Coconut Oil Gaya Hidup Sehat. PT Indeks kelompok Gramedia. Jakarta

Enig, M.G. 1996. Health and nutritional benefits from coconut oil: an important functional food for the 21st century. Ho Chi Min City. Vietnam.

Silaban, R., Manullang, R.S., dan Hutapea V. 2014. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Melalui Kombinasi Teknik Fermentasi Dan Enzimatis Menggunakan Getah Pepaya. Jurnal Pendidikan Kimia. 6(1) : 55-64

Subawa, I.K.G.H. 2020. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Enzim Papain Dan Pengaruh Asupan VCO Terhadap Kolesterol Total Darah Tikus Galur Wistar Jantan. Universitas Udayana. Jimbaran.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

 


Post a Comment

© FITOKIMEDIA. All rights reserved. Developed by Jago Desain