Gaharu dikenal sebagai “Kayu
Surga” karena banyak memiliki manfaat. Gaharu banyak mengandung minyak atsiri
dan resin yang memiliki aroma yang khas yang sering dimanfaatkan sebagai parfum,
dupa, dan pengobatan tradisional. Skrining fitokimia dari ekstrak metanol daun
dan batang gaharu menunjukan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu fenol,
terpenoid, dan flavonoid (Mega dan Swastini, 2010). Selain itu, gaharu juga
mengandung senyawa metabolit sekunder seperti beberapa sesquiterpene, agarospirol,
3,4-dihidroksi-dihydroagarufuran, p-methoxybenzylaceton, dan kusunol
(Parwata, et al., 2018). Senyawa ini memiliki beberapa bioaktivitas
seperti antikanker,
antiinflamasi, antibakteri, antijamur, antidiabetes, dan antioksidan (Chen, et
al., 2022).
Seperti yang dijelaskan di artikel
sebelumnya, antioksidan antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat melindungi
tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yaitu molekul yang
sangat reaktif dan tidak stabil yang menyebabkan kerusakan sel maupun jaringan sehingga
menimbulkan berbagai penyakit seperti seperti kanker, penyakit jantung, dan
demensia dan penyakit degenerative lainnya (Widyawati, et al., 2018). Ekstrak
daun gaharu telah ditemukan mengandung senyawa yang memiliki bioaktivitas
sebagai antioksidan yaitu senywa polifenol, flavonoid, dan terpenoid (Mega dan
Swastini, 2010).
Mekanisme kerja dari ekstrak daun gaharu sebagai antioksidan sangat kompleks dan melibatkan beberapa jalur. Senyawa antioksidan dalam daun gaharu seperti flavonoid dan fenolik dapat secara langsung mengikat dan menetralkan radikal bebas sehingga mencegah terjadinya reaksi berantai yang menyebabkan kerusakan sel maupun jaringan dan tidak menimbulkan penyakit kronis (Parwata, 2016). Ekstrak daun gaharu juga telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen dalam tubuh, seperti superoksida dismutase (SOD), glutathione peroksidase (GPx), dan katalase yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas (Parwata, et al., 2016 ; Wahid dan Safwan, 2018 ; Zere, et al., 2017).
Baca juga : RADIKAL BEBAS DAN DAMPAKNYA
Selain itu, mekanisme kerja ekstrak daun gaharu dalam memberikan efek antioksidan adalah melalui penghambatan produksi pro-inflammatory cytokines, seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6) (Kim, et al., 2010 ; Zare, et al., 2017). Sitokin ini memicu pengeluaran polymorphonuclear (PNM) yang mengasilkan radikal bebas yaitu anion superoksida, radikal hidroksil, nitrogen oksidan, dan hydrogen peroksida yang dapat menimbulkan kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai stres oksidatif (Zheng, 2009 ; Shafie, 2011 ; Parwata, 2015). Sitokin ini juga terlibat dalam peradangan kronis dan berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan artritis reumatoid. Dengan menghambat produksi pro-inflammatory cytokines, secara tidak langsung ekstrak daun gaharu membantu mengurangi timbulnya peradangan dan mencegah terjadinya stres oksidatif (Kim, et al., 2010 ; Zare, et al., 2017).
Berdasarkan pembahasan di atas,
ekstrak daun gaharu memiliki bioaktivitas antioksidan yang kuat dengan cara
mengikat radikal bebas secara langsung atau dengan cara menghambat produksi pro-inflammatory
cytokines yang menghasilkan radikal bebas. Hal ini dapat memperkecil resiko
kerusakan oksidatif oleh radikla bebas serta dapat menghindarkan dari berbagai
penyakit akibat radikal bebas. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui manfaat tumbuhan gaharu di dalam bidang Kesehatan secara ilmiah dan
hasilnya tumbuhan gaharu memiliki potensi yang baik sebagai obat alami yang
efektif untuk berbagai masalah kesehatan.
Baca juga : ANTIOKSIDAN ALAMI DAN CARA KONSUMSI YANG BAIK
Referensi
Chen ST, Rao YK. (2022). An Overview of Agarwood, Phytochemical
Constituents, Pharmacological Activities, and Analyses. Traditional Medicine.
3(1) : 8.
Kim, J. H., Kim, H. S., & Kwon, D. Y. (2010). Antioxidant and Anti-Inflammatory
Activities of Agarwood (Aquilaria agallocha) Leaf Extract. Phytotherapy
Research. 24(6) : 923-927.
Mega, I. M. dan Swastini D. A. 2010. Screening Fitokimia dan Aktivitas
Antiradikal Bebas Ekstrak Metanol Batang Gaharu (Gyrinops versteegii). Jurnal Kimia. 4(2) : 187-192
Parwata, I.M.O.A. 2015. Karakteristik dan Kapasitas Antioksidan Daun
Gaharu (Gyrinops versteegii). Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Udayana.
Jimbaran
Parwata, I.M.O.A. 2016. Antioksidan. Program Studi Pascasarjana
Universitas Udayana. Denpasar
Parwata, I.M.O.A. , Manuaba, I.B.P., Sutirtayasa, I.W.P., dan Wita. I.W. 2016.
Gaharu Leaf Water Extract Reduce MDA and 8-OHdG Levels and Increase Activities
SOD and Catalase in Wistar Rats Provided Maximum Physical Activity. Bali
Medical Journal (Bali Med J). 5(3) : 79-83
Parwata, I. M. O. A, Putra Manuaba, I. B., Putu Sutirtayasa, I. W. 2018. The Potency of Flavonoid Compounds in water Extract Gyrinops Versteegii Leaves as Natural Antioxidants Sources. Biomedical & Pharmacology Journal. 11(3) : 1501-151.
Shafie. 2011. Hubungan Radikal Bebas dan Antioksidan Terhadap Penyakit Periodontal. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara. Medan.
Wahid, A.R., dan Safwan. 2018. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Gaharu (Aquilaria malaccensis L.) pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley yang
Diinduksi Paracetamol (Kajian Aktivitas Enzim Katalase, SGOT dan SGPT). Jurnal
Farmasi, Sains, dan Kesehatan. 4(2) : 22-26
Widyawati S, P., Wibawa B.T.D., Wahyu W.Y.D., dan Olivia H.M. 2018. Aktivitas Antioksidan Minuman Daun Beluntas Teh Hitam (Pluchea indica LessCamelia sinensis. Agritech 38(2) : 200 – 207
Zare, H., Mohamadpour, V., dan Ghadiri, M. 2017). Protective effect of Aquilaria agallocha leaf extract on oxidative stress, inflammation, and liver injury in male Wistar rats. Iranian Journal of Basic Medical Sciences. 20(10) : 1039-1046.
Zheng W. and Wang S.Y., 2009. Antioxidant Activity and Phenolic Compounds in Selected Herbs. J.Agric.Food Chem., 49 (11) : 5165-70