Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

KOLESTEROL?

Artikel ini membahas tentang pengertian kolesterol agar dapat dipahami bagaimana fungsi kolesterol dan mekanisme penyakit yang ditimbulkan

Kolesterol dikenal sebagai suatu zat yang menimbulkan banyak penyakit pada manusia. Namun sebelum beranjak lebih lanjut mari kita pelajari terlebih dadulu apa itu kolesterol, bagaimna apa fungsi kolesterol dan bagaimana kolesterol menyebabkan penyakit

Pegertian Kolesterol
Sumber Gambar : Pinterest

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan, berupa seperti lilin, dan diproduksi oleh hati (City & Noni, 2013). Secara kimia, kolesterol (C27H45OH) merupakan suatu senyawa alisiklik yang memiliki struktur dasar terdiri dari inti cyclopenthanoperhydrophenanthrene yang tersusun atas 4 cincin karbon (Lieberman dan Marks, 2009). Kolesterol memiliki fungsi sebagai prekursor atau senyawa penyusun steroid yang terdapat di dalam tubuh, seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D, serta sebagai penyusun inti pada membran sel dan di lapisan luar lipoprotein. Sebagian besar kolesterol dalam tubuh berasal dari biosintesis yang terjadi pada hati (sekitar 80% dari yang dibutuhkan oleh tubuh), sisanya berasal dari bahan makanan hewani misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak (Mayes dan Botham, 2009 ; Haryanto dan Sayogo, 2013). Di dalam tubuh, kolesterol disimpan pada jaringan lemak dan hati, serta Sebagian besar kolesterol akan diubah menjadi asam empedu kemudian dibuang melalui tinja (Cahyono, 2008)

Kolesterol tidak larut dalam darah, sehingga dalam pengangkutan kolesterol ke sel dan jaringan tubuh, kolesterol harus berikatan dengan senyawa yang larut di dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh sebagai senyawa lipoprotein yaitu suatu senyawa yang tersusun atas lemak (kolesterol) dan protein (Bull dan Morrel, 2010). Lipoprotein yang sering digunakan sebagai pengangut kolesterol adalah Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL).

Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan lipoprotein yang berfungsi sebagai pengangkut senyawa lemak, terutama kolesterol dari hati ke sel atau jaringan yang membutuhkan. LDL sering juga disebut sebagai kolesterol jahat karena Sebagian besar tersusun oleh lemak sehingga memiliki sifat aterogenik yaitu mudah menempel pada pembuluh darah dan jika kadarnya terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah (Yovina, 2012 ; Anggraeni, 2016). Sebaliknya High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang berfungsi untuk mengangkut sisa kolesterol pada pembuluh darah yang kemudian dibawa ke hati untuk dimetabolisme kembali (Cahyono, 2008 ; Anggraeni, 2016). HDL disebut sebagai kolesterol baik karena Sebagian besar tersusun atas protein yang menyebabkan HDL mampu mengikat dan membersihkan lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah lermasuk sisa LDL yang dikembalikan ke hati sehingga dapat mencegah pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah. (Sutanto, 2010 ; Komoda, 2010).

Tubuh manusia normal membutuhkan kolesterol dengan kadar 140-200 mg/dL yang biasanya diukur sebagai LDL (Tan dan Raharja, 2010). Kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi dan melebihi ambang batas akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut dengan hiperkolesterolemia yaitu kadar kolesterol dalam darah melebihi ambang normal (Bhatnagar, et al., 2008 ; Almatsier, 2009). Keadaan ini akan memicu penyakit ateroskletoris yaitu terbentuknya endapan kolesterol yang terjadi didalam pembuluh darah. Penumpukan kolesterol ini biasanya terjadi pada dinding pembuluh darah, dimana akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah itu sendiri dan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kelenturan atau elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang yang berimbas pada laju sirkulasi darah ke seluruh tubuh untuk mengangut nutrisi juga menjadi terhambat. Jantung menjadi harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar sirkulasinya menjadi normal, dimana keadaan ini sering menimbulkan penyakit salah satunya adalah penyakit jantung dan stroke (Poedjiadi, 2007).

Penyakit yang berhungan dengan kolesterol ini juga dipengaruuhi oleh rasio antara LDL dengan HDL. Rasio LDL dan HDL menggambarkan perbandingan antara  LDL dan kadar kolesterol HDL yang tersebar di dalam pembuluh darah. Rasio kolesterol LDL dan HDL merupakan indikator penting dalam risiko vascular karena berhubungan dengan aterosklerosis pada arteri (Agusti, 2014). Penelitian Enomoto, et al., 2011 menunjukan bahwa rasio LDL dan HDL menjadi parameter yang lebih baik sebagai penanda aterosklerosis dibandingkan kadar HDL maupun LDL secara terpisah. Hal ini berkaitan dengan fungsi LDL dan HDL, dimana semakin tinggi rasio LDL dan HDL menyebabkan potensi aterosklerosis menjadi lebih besar, dan sebaliknya (Murray, e al., 2009 ; Sherwood, 2001).

Kolesterol secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Namun kadar kolesterol di dalam tubuh dapat meningkat disebabkan oleh beberapa hal seperti genetik, usia dan jenis kelamin, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan, serta makanan yang mengandung lemak. Dengan demikian ada baiknya kita menjaga pola hidup agar tetap sehat.

Baca juga : VCO SEBAGAI ALTERNATIF PENGIDAP DIABETES MELITUS (DM)

 

Pustaka

Agusti, N.I. 2014. Profil Rasio Koleterol LDL dan HDL pada Pasien Stroke di Bagian Saraf RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari Sampai Desember 2012. JOM FK. 1(2) : 1-15.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Anggraeni, D. 2016. Kandungan Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL) Pada Kerang Darah (Anadara granosa) yang Tertangkap Nelayan Sedati, Sidoarjo. Universitas Airlangga (Skripsi). Surabaya

Bhatnagar, D., Soran, H., dan Durrington. 2008. Hypercholesterolaemia and its management. BMJ : 337-993.

Bull, E. dan Morrell, J. 2010.Kolesterol. Erlangga. Jakarta

Cahyono, S.B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kanisius. Yogyakarta.

City, A. dan Noni, O. 2013. Diaskol Jantroke (Diabetes Millitus, Asam Urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke). AzNa Books. Yogyakarta.

Haryanto, A dan Sayogo, S. 2013. Hiperkolesterolemia: Bagaimana Peran Hesperidin?, CDK-200. 40 : 12–16

Komoda, T. 2010. The HDL Handbook. Elsevier. London

Lieberman, M. dan Marks A.D. 2009. Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach (Third Edition). Walter Clawer, Lippincott Williams dan Wilkins: Philadelphia, Baltimore, New York, London, Buenos Aires, Hongkong, Sydney, Tokyo.

Mayes, P.A dan Botham, K.M. 2009. Cholesterol Syntesis, Transport & Excretion.: LANGE Mc Graw Hill. 26 : 224-233.

Murray, R.K., Granner, D.K., dan Rodwell, V.W. Biokimia Harper. ECG. Jakarta

Poedjiadi, A. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.

Sherwood, L. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed. 2. ECG. Jakarta

Sutanto. 2010. Cegah & Tangkal Penyakit Modern. ANDI. Yogyakarya

Tan, T.H. dan Raharja. 2010. Obat-obatan Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari. PT. Alex Media Kumputindo Kelompok Gramedia. Jakarta

Yovina, S.  2012. Kolesterol. Pinang Merah Publisher. Yogyakarta.


Post a Comment

© FITOKIMEDIA. All rights reserved. Developed by Jago Desain